Search This Blog

Tuesday, March 13, 2018

Pantai Anyer


Bulan Februari 2018 cuaca di bandung lagi dingin-dinginnya, hujan turun hampir setiap hari..
Mungkin karena di pertengahan februari kali ini kebetulan bertepatan dengan perayaan imlek, entah ada hubungannya atau tidak tapi memang cuaca selalu mendung, kadang gerimis sudah datang dari pagi hari dan terus berlanjut sampe sore hari..

Ah, cukup membahas cuaca, karena saya sudah punya planning untuk mengunjungi pantai Anyer di bulan februari ini bersama teman-teman, maka mau tidak mau kami harus berangkat..
Meskipun kemarin saya baca di portal berita bahwa telah terjadi gempa bumi di daerah pandeglang, kami sempat panik, jangan-jangan bakalan ada tsunami di pantai Anyer :D
Tapi saya kroscek ke temen saya yang berasal di daerah Anyer, katanya kondisi aman, karena dari Pandeglang jaraknya cukup jauh ke Anyer, jadi ya sudah akhirnya kami ramai-ramai berangkat ke pantai Anyer menggunakan mobil..

Jalur untuk kesana terbilang gampang, dari bandung naik tol terus ga terputus dan keluar di exit tol kota Serang..
Keluar tol perjalanan dilanjut kurang lebih satu jam untuk sampai di pantai Anyer..
Karena terbiasa touring di jalan raya biasa, pas melalui jalan tol selama kurang lebih 6 jam perjalanan dengan pola yang monoton, ko ya kami jadi mengantuk.. :D
Agar tidak mengantuk, setiap 2 jam sekali kami istirahat dan ngopi dulu di rest area..
Setelah exit tol di Serang, wah saya girangnya minta ampun, karena sebentar lagi kami akan segera bertemu pantai, yeayy!

Di daerah Anyer ini banyak sekali penginapan bertebaran, dari mulai penginapan yang sederhana per kamar, sampe yang type resort..
Kebetulan kami sudah booking penginapan di Pesona Wisata Anyer, jadi kami langsung menuju ke sana, untuk review penginapan akan saya ceritakan di artikel terpisah..

Kalo di Bandung cuaca selalu dingin, di kawasan Pantai Anyer ini siang hari panasnya puooll, lebih panas dari pantai Pangandaran saya rasa :D
Tapi menginjak sore hari turun hujan juga ternyata di sini, tapi tepat jam 5 sore hujan reda dan syukurlah kami bisa menyaksikan sunset yang sangat indah di Pantai Anyer ini..

Di pantai Anyer ini (tepatnya di kawasan pantai Legon Prima Anyer) ga terlalu penuh dengan pengunjung, jadi kami bisa bebas bercengkrama dan menggelar kain pantai..
Ombak pantai nya juga relatif bersahabat, bisa dipakai untuk berenang atau bermain watersport..

Oiya, harga makanan di sini juga sama aja kaya di bandung atau di daerah lain, maksud saya ga ada pake acara dimahalin..
Tapi memang di kawasan ini masih jarang banget ada cafe-cafe kekinian, resort yang saya inapi juga jaraknya lumayan menjorok ke dalam, jadi ya agak susah kalo mau ‘beredar’ kemana-mana..
Jadinya kami hanya bermain sekitar area pantai dan penginapan, begitu terus selama dua hari :D
Tapi over all, perjalanan kami kali ini cukup berkesan :)


sunset di pantai Anyer

Pantai relatif sepi dan nyaman




Pesona Wisata Anyer


Berkunjung ke pantai Anyer, rekan saya sudah memilihkan penginapan yang pas untuk kami..
Penginapannya bernama Pesona Wisata Anyer, penginapan bertema resort untuk keluarga..
Penginapannya berbentuk paviliun dua lantai, kamar nya ada dua (di lantai satu dan lantai dua)..
Di lantai satu kamarnya ber AC sedangkan di lantai dua di kamar hanya tersedia fan atau kipas angin..

Fasilitas lain ada dapur, ruang TV, meja makan, dan area untuk barbeque di ruang belakang..
Ada kolam renang minimalis juga, untuk anak-anak dan dewasa..
Satu paviliun harganya 800 ribu, bisa ditempati dua keluarga karena cukup luas.. 
  
Letak penginapannya memang menjorok ke dalam, sekitar kurang lebih 1 km dari pantai, jadi kalo malem suasana otomatis jadi sunyi..
Di dekat penginapan ada warung juga sih, bisa beli indomie atau kebutuhan dapur, kalo lagi malas cari makan di luar tinggal masak aja di dapur penginapan..
Over all dari segi suasana, fasilitas dan service, penginapan ini cukup memuaskan..


Halaman Resort 

Area barbeque di bagian belakang

Kolam renang untuk anak-anak dan dewasa

Kamar di lantai dua

Kamar di lantai satu

Ruang TV

Dapur

Bagian belakang resort

Kalo mau ke warung, mesti ngelewatin sawah dulu dari penginapan

Bagian depan resort 

Bandung Creative Hub


Mumpung masih fresh dan baru aja launching, kali ini saya mau bahas salah satu sarana di Bandung yang Ok dan kekinian, Bandung Creative Hub..
Gedung eye catching 6 lantai yang berlokasi di sekitaran Jl. Laswi ini merupakan sarana bagi anak muda Bandung untuk berkreasi dalam segala bidang..

Fasilitas di dalamnya ada ruang-ruang kelas, perpustakaan (tapi waktu saya ke sana koleksi buku-buku nya belum ada), cafe, galeri, bioskop, workshop/studio, mushala dan toilet di setiap lantai..
Lift sudah tersedia di setiap lantai, tapi entah kenapa belum bisa dioperasikan..
Bagi pengunjung umum, sarana yang bisa diakses hanya cafe, perpustakaan dan gallery, sedangkan fasilitas-fasilitas lain bila akan dipergunakan oleh komunitas harus mendaftar dulu ke pihak pengelola gedung..

Oiya, di tiap dinding lorong lantainya ada berbagai macam instalasi keren yang bisa dijadikan background untuk berfoto..
Dan satu lagi, masuk ke gedung ini tidak dikenakan biaya alias gratis tis, jadi kalo misalkan lagi males di rumah tapi mau jalan-jalan ga punya duit, mendingan nongkrong di sini aja..

Waktu saya ke sana lagi ada pameran fotografi dan pameran maket bangunan-bangunan unik, lumayan lah untuk sekedar menghabiskan waktu..
Sayang perpustakaannya belum terisi, kalo fasilitas perpustakaan sudah lengkap saya pasti bakalan maen lagi ke sana..


bangunan tampak dari luar

hiasan dinding keren

kata-kata motivasi

hiasan dinding keren

pameran maket bangunan-bangunan unik

pameran maket bangunan-bangunan unik

pameran maket bangunan-bangunan unik

kata-kata motivasi

hiasan dinding keren

pameran fotografi

pameran fotografi

Monday, March 12, 2018

Bumbu Desa


Jalan-jalan di sekitaran Jl Laswi tengah hari, perut keroncongan abis jalan-jalan seharian..
Ga pake lama saya melipir aja ke tempat makan terdekat, restoran yang saya masuki ini ternyata bernama Bumbu Desa..

Saya liat tempat makannya bertema jadul, type bangunan tua dengan eksterior dan interior yang ditata dengan suasana vintage..
Sistem makannya prasmanan, kita tinggal tunjuk makanan yang ada di meja prasmanan, kemudian pelayan akan menuliskan pesanan kita dan hidangan akan diantarkan ke meja kita..

Menunya di sini terdiri dari macam-macam masakan sunda..
Teh hangat disediakan gratis..
Tapi menurut saya harga nya kurang worthed, saya makan berempat bersama teman harus mengeluarkan duit sebesar 160 ribu, padahal kami hanya makan satu macam lauk dan satu macam tumisan, dan untuk minumannya kami hanya pesan 2 gelas juice..
Rasa? biasa aja ga ada yang special :)
Ditambah kursi meja nya juga biasa aja seperti warung makan biasa..
Kalo menurut saya, tempat ini masih kalah dengan restoran Ampera, baik dilihat dari segi suasana, rasa hidangan, maupun harga..






Warlaman


Warlaman ini merupakan tempat makan sekaligus tempat nongkrong yang lokasinya persis bersebrangan dengan lapangan supratman bandung..
Saya sendiri ga sengaja singgah ke tempat ini, tertarik masuk karna melihat suasana nya dari luar, yang keliatannya asyik dan santai..
Saya bersama suami kemudian singgah dan memesan makanan..

Suasana di dalam cukup nyaman, bangunannya sih termasuk bangunan lama type art deco, namun interior nya ditata dengan apik dengan berbagai ornamen dan hiasan dinding yang instagramable..

Kami pesan chicken steak, beef steak, lemon tea dan green tea latte..
Hidangan nya lumayan enak, pelayanannya juga sangat ramah..
Total harga yang harus kami bayar 116 ribu sudah termasuk pajak dan service charge..
Tempat ini selain cocok untuk couple juga cocok untuk berkumpul bersama teman-teman..